Karya: Sang Pantasana
Mencintaimu seperti memeluk duri
Semakin erat kumemelukmu maka semakin sakit rasanya tubuhku
Semakin erat kumemelukmu maka semakin sakit rasanya tubuhku
Kau sayukan hatiku, dengan senyum
Kau tancapkan duri di pundakku, sampai darahku serum
Kau tancapkan duri di pundakku, sampai darahku serum
Tak bisakah kau mengartikan diriku seperti apa?
Entah sebagai udara, entah sebagai bidara, atau mungkin sebagai dedare
Aku menghargaimu, tapi kamu?
Walau tak bisa aku mengartikan dirimu sesampai sempurna
Lewat kata mentah aku berkata: kau duri yang kucintai
Wahai kau, tapi aku?
Entah sebagai udara, entah sebagai bidara, atau mungkin sebagai dedare
Aku menghargaimu, tapi kamu?
Walau tak bisa aku mengartikan dirimu sesampai sempurna
Lewat kata mentah aku berkata: kau duri yang kucintai
Wahai kau, tapi aku?
Sungguh mencintaimu seperti memeluk kaktus
Semakin erat kumemelukmu maka semakin sakit rasanya tubuhku
Semakin erat kumemelukmu maka semakin sakit rasanya tubuhku
Saat kau sayukan hatiku, tak ada lagi senyum
Ketika kau tancapkan duri di pundakku, belum berhenti sampai nanahku serumSumber : Kang-reza.blogspot.com
Rating : 4.5
0 komentar:
Posting Komentar